Oleh :
Drh.
SYAIFUL RATMUS
Indonesia sebagai daerah tropis dimana pada
musim penghujan rumput sangat subur dan pakan hijauan sangat melimpah,
namun pada musim kemarau hijauan sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut kita
bisa memanfaatkan berbagai macam limbah pertanian sebagai bahan pakan ternak,
baik ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba maupun untuk
ternak unggas dan lain sebagainya.
B.
BERBAGAI JENIS PAKAN TERNAK
1.
Menurut Asalnya :
Menurut asalnya, pakan ternak dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu asal hewan dan asal tumbuh-tumbuhan. Secara kuantitas, pakan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan paling besar pemanfaatannya dibandingkan
dengan pakan yang berasal dari hewan. Pakan
yang berasal dari hewan misalnya : Tepung ikan, Bekicot, Cacing tanah, dan sebagainya. Pakan
yang berasal dari tumbuhan dapat berupa rumput-rumputan, daun-daunan,
daun-daunan dari jenis kacang-kacangan, umbi-umbian serta golongan dedak dan
bungkil.
2. Menurut Fungsinya :
Menurut
fungsinya, pakan ternak dapat digolongkan menjadi delapan kelompok sebagai
berikut :
- Hijauan kering ; yaitu jerami kering dan semua bahan yang dipotong dan dirawat serta memiliki serat kasar lebih dari 18 %. Contohnya sekam, kulit biji polongan dan jerami.
- Hijauan segar atau pasture; yaitu semua hijauan yang diberikan segar.
- Silase; yaitu hijauan yang dipotong-potong dan di fermentasi. Di daerah tropis sebaiknya mempersiapkan silase ini karena silase tahan disimpan dalam kurun waktu yang lama.
- Pakan sumber energi; yaitu bahan-bahan yang memiliki kadar protein kurang dari 20 % dan Serat kasar kurang dari 18 % atau dinding selnya kurang dari 35 %, contohnya biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, umbi-umbian dan limbah penggilingan.
- Pakan sumber protein; yaitu bahan-bahan makanan yang memiliki kandungan protein kasar 20 % atau lebih baik bahan yang berasal dari tumbuhan (bungkil dan bekatul) maupun yang berasal dari hewan (silase ikan).
- Pakan sumber mineral; yaitu bahan-bahan makanan yang memiliki kandungan mineral cukup tinggi misalnya grit kulit kerang, grit kulit bekicot, garam dapur, grit tulang ikan dan kapur serta tepung ikan.
- Pakan sumber vitamin; bahan-bahan makanan yang mengandung vitamin cukup tinggi, misanya makanan berbutir dan umbi-umbian.
- Pakan tambahan; yaitu zat-zat tertentu yang ditambahkan kedalam makanan, seperti obat-obatan, hormon, antibiotika, air, zat pewarna dan zat pengharum.
3. Menurut
Bentuk Fisik :
- Makanan butiran, misalnya jagung, gabah, kedelei, kacang hijau, kacang tanah, sorghum dan sebagainya.
- Bentuk tepung, misalnya tepung ikan, tepung tulang, tepung daging, dedak halus, ampas tahu dan sebagainya.
- Bentuk cairan, misalnya minyak ikan dan tetes.
C.
BEBERAPA LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK
1. JERAMI PADI
Merupakan salah satu pakan alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang lokasi tempat penanaman hijauannya. Secara kualitas jerami termasuk pakan yang kurang bermutu, karena dinding sel jerami yaitu Lignin dan silica merupakan selulosa yang berguna bagi ternak namun tidak bisa dicerna oleh mikroba dalam rumen. Yang dapat dicerna dari bahan pakan jerami hanya 30 % dan sisanya akan terbuang menjadi kotoran. Agar jerami kualitasnya bisa ditingkatkan maka perlu pengolahan sehingga nilai gizi dan daya cerna bisa naik hingga 50 % dan tidak banyak yang terbuang. Salah satu cara pengolahan jerami agar lebih berkualitas adalah dengan metoda fermentasi (hay silase).
Merupakan salah satu pakan alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang lokasi tempat penanaman hijauannya. Secara kualitas jerami termasuk pakan yang kurang bermutu, karena dinding sel jerami yaitu Lignin dan silica merupakan selulosa yang berguna bagi ternak namun tidak bisa dicerna oleh mikroba dalam rumen. Yang dapat dicerna dari bahan pakan jerami hanya 30 % dan sisanya akan terbuang menjadi kotoran. Agar jerami kualitasnya bisa ditingkatkan maka perlu pengolahan sehingga nilai gizi dan daya cerna bisa naik hingga 50 % dan tidak banyak yang terbuang. Salah satu cara pengolahan jerami agar lebih berkualitas adalah dengan metoda fermentasi (hay silase).
Kita banyak menemukan umbi ketela
pohon (singkong) yang terlalu tua sehingga banyak seratnya. Umbi yang demikian
bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Lagi pula umbi ketela pohon mengandung
1,0 % protein dan 0,4 % lemak. Namun
demikian, pemakaiannya harus hati-hati karena adanya HCN (hidrosionat) yang bersifat racun yang dapat bereaksi didalam darah
dengan Hb (haemoglobin) membentuk cyano - Hb sehingga menyebabkan histoxieanoxia
yang berakhir pada kematian. Oleh sebab itu, sebelum digunakan sebaiknya diolah
terlebih dahulu dengan cara dikeringkan pada suhu 70-80 °c, direbus dalam air
panas atau di jemur di terik matahari.
3. DAUN LAMTORO
Disukai banyak hewan pemamah biak. Mengadung 36,80 % protein dan 1,37 % lemak serta sumber Karoten (Provitamin A). Pemakaian sebaiknya dalam bentuk kering karena adanya MIMOSIN yang bersifat racun yang dapat menyebabkan hewan kembung.
Disukai banyak hewan pemamah biak. Mengadung 36,80 % protein dan 1,37 % lemak serta sumber Karoten (Provitamin A). Pemakaian sebaiknya dalam bentuk kering karena adanya MIMOSIN yang bersifat racun yang dapat menyebabkan hewan kembung.
4.
UBI JALAR
Mengandung
Bahan kasar 87 % dan protein 4,32 %. Daun bisa diberikan langsung dan umbi di
potong-potong terlebih dahulu.
5.
POHON PISANG
Daun pisang mengandung
protein 16,81 %, lemak 5,9 % dan serat kasar 15,21 %.
6.
KEDELAI
Daun kedelei mengandung protein 18,36 %, tangkai 18,36 % dan
umbi 36,55 %.
7.
TEBON JAGUNG :
8.
JANGGEL JAGUNG : mengandung Bahan kasar 95,35 % dan protein 0,28 %.
9. BEKATUL : Protein
10,2 %, kalsium 0,04 %, posfor 0,16 % dan bahan kasar 88 %.
D.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN
Banyak cara pengolahan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan metoda fermentasi atau amoniasi. Salah satu contoh bahan limbah yang mudah didapatkan dan perlu pengolahan fermentasi sebelum diberikan kepada ternak adalah jerami (damen) atau daun kedelei (titen).Selain itu, limbah pertanian juga dapat dibuat pakan jadi bernilai gizi tinggi dengan cara memformulasikan berbagai macam limbah menjadi satu yang menyerupai pakan konsentrat. Dibawah ini contoh formulasi pakan ternak untuk sapi potong :
Banyak cara pengolahan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan metoda fermentasi atau amoniasi. Salah satu contoh bahan limbah yang mudah didapatkan dan perlu pengolahan fermentasi sebelum diberikan kepada ternak adalah jerami (damen) atau daun kedelei (titen).Selain itu, limbah pertanian juga dapat dibuat pakan jadi bernilai gizi tinggi dengan cara memformulasikan berbagai macam limbah menjadi satu yang menyerupai pakan konsentrat. Dibawah ini contoh formulasi pakan ternak untuk sapi potong :
No.
|
Bahan Limbah Pertanian
|
Komposisi
|
|
Jumlah (%)
|
Berat Kering (Kg)
|
||
1
|
Daun Lamtoro
|
2
|
0,02
|
2
|
Daun Pisang
|
5
|
0,05
|
3
|
Daun Ubi Jalar
|
5
|
0,05
|
4
|
Janggel Jagung
|
5
|
0,05
|
5
|
Tebon Jagung
|
15
|
0,15
|
6
|
Daun Kedelei
(titen)
|
30
|
0,30
|
7
|
Jerami Padi
|
5
|
0,05
|
8
|
Kulit Ketela Pohon
|
5
|
0,05
|
9
|
Rumput Gajah
|
10
|
0,10
|
10
|
Dedak Halus
|
9
|
0,09
|
11
|
Pollard
|
8
|
0,08
|
12
|
Garam
|
1
|
0,01
|
Jumlah
|
100
|
100
|
NB. : Hasil proximat dari formula diatas adalah :
protein kasar : 11,65 % per kg pakan dengan TDN : 60,90. Formula dibuat dengan
software RuFF.
No comments:
Post a Comment